Kebun Raya Mangrove Madura di Bangkalan menjadi contoh sukses restorasi mangrove. Temukan upaya konservasi untuk spesies langka seperti Gelatik Jawa, Ceriops decandra, dan Aegiceras floridum. Kolaborasi Pertamina EP Poleng Field, Agrie Conservation, dan masyarakat lokal mengubah lahan gersang jadi hijau.
Kebun Raya Mangrove Madura, yang terletak di Desa Lembung Paseser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, menjadi bukti nyata keberhasilan program restorasi ekosistem mangrove. Lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam perjalanan dari Surabaya. Dengan luas lebih dari 100 hektare, kawasan ini tidak hanya menjadi rumah bagi 35 jenis mangrove sejati dan asosiasi, tetapi juga menjadi habitat bagi 69 spesies burung, 24 spesies serangga, 6 spesies herpetofauna, dan 3 spesies mamalia.
Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Mangrove Madura adalah keberadaan burung Gelatik Jawa (Lonchura oryzivora), yang berstatus Endangered (Terancam Punah) menurut IUCN. Selain itu, dua jenis mangrove langka, yaitu Ceriops decandra dan Aegiceras floridum, juga ditemukan di sini. Kedua spesies ini memiliki status konservasi yang perlu diperhatikan, mengingat ancaman terhadap habitat mangrove terus meningkat.
Upaya reintroduksi Sentigi (Pemphis acidula), spesies mangrove yang dulu banyak tumbuh alami namun kini semakin langka, menjadi salah satu fokus program konservasi di kawasan ini. Lahan bekas tambak yang sebelumnya gersang kini telah berubah menjadi hijau, berkat kerja sama antara Pertamina EP Poleng Field, Agrie Conservation, dan masyarakat Desa Lembung Paseser.
Program ini tidak hanya meningkatkan tutupan vegetasi mangrove, tetapi juga memperbaiki kualitas ekosistem secara keseluruhan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara perusahaan, lembaga konservasi, dan masyarakat lokal dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Kebun Raya Mangrove Madura juga menjadi destinasi edukasi dan wisata alam yang menarik. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil mempelajari pentingnya konservasi mangrove bagi kehidupan biota laut, pencegahan abrasi, dan mitigasi perubahan iklim.